Senin, 09 Maret 2009

Kerajaan Siallagan, 11. Mei '08

Maaf ku ucapkan sebelumnya teruntuk orang2 Sumatera Utara.. saya hanya ingin mengangkat sedikit cerita kerajaan Siallagan yang ku dapat cerita sejarahnya dari orang setempat dan kedua temanku sebagai Tour guide selama saya berkunjung ke kerajaan Siallagan di danau Toba.
Dahulu kala, kerajaan Siallagan ini tempat yang sangat terlarang untuk di kunjungi. entah dimulai sejak kapan tempat ini menjadi tempat wisata dan boleh di kunjungi oleh orang-orang awam.

pintu masuk kerjaan Siallagan

rumah-rumah penduduk rakyat Siallagan

Disinilah tempat asal muasal sejarah kenapa Medan mempunyai salah satu julukan ,,Batak makan Orang". Di kerajaan Siallagan ini mempunyai pengadilan yang unik sekali yang juga cukup mengerikan sekali bagi saya orang dluar pulau sumatera. Namun bukan sembarang pengadilan karena Raja Siallagan saat itu sangat bijak dalam menyikapi sebuah masalah.. Maka dari itu beliau sangat di hormati dan di segani oleh penduduk-penduduk setempat. Tempat beliau di makamkan dan rumahnya pun hingga sekarang masih dilestarikan.

rumah raja Siallagan

bagian dalam rumah raja Siallagan

tungku masak pada dapur rmh sang Raja Siallagan


kuburan raja Siallagan


Bagi rakyat yang bersalah pada awal mulanya di penjara di tmpt pengadilan umum. Ketika waktunya di sidang, orang tersebut akan di pasung kakinya dan di adili di muka rakyat sehingga rakyat pun mengetahui kesalahan-kesalahan tersangka. Apakah orang tersebut mencuri atau merampok dan tidak sembarang orang bisa melakukan kejahatan d kampung ini.

pengadilan Umum

tempat tersangka di pancung ketika sedang di adili

tempat rapat raja dan pendamping2nya depan pengadilan Umum

Bilamana tersangka itu terbukti bersalah dan kejahatan yang sudah berulang kali atau kejahatan yang sebener2nya kejahatan pun akan mendapat sangsi yang sangat berat yaitu dengan pengeksekusian terhadap tersangka.
Tempat pengeksekusian pun juga tersedia dan pastinya akan di pertontonkan di muka rakyat setempat. Pertama-tama kepala si penjahat ini akan di penggal dan kepalanya akan di gantung di sebuah pohon, yang sayangnya pohon itu sudah dtiadakan atau tidak diperbolehkan orang awam untuk melihat pohon tersebut. Kembali dengan penjelasannya kenapa kepala-kepala yang sudah dipenggal di gantung di pohon ini yaitu sebagai pertanda kepada rakyat lainnya siapa-siapa saja yang sudah berbuat kriminal. Yang bersalah tentuny! Dan juga sebagai pembelajaran untuk rakyat lainnya bahwa hukum itu benar adil adanya di kerjaan Siallagan ini.

Hukuman pun juga tidak sembarang menjatuhkan hukuman. Sekiranya memang pantas orang itu dieksekusi maka akan dieksekusilah orang tersebut ditentukan juga tanggalan-tnggalan kapan orang tersebut akan dieksekusi. tanggalannya itu sangat lah unik bentuknya. Ada 13 bulan tapi sayangnya saya tidak tahu menahu apa dan bagaimana cara membaca bulanan Batak!

tanggalan Bulanan bagi Orang Batak

Pengeksekusian tidak lah berhenti hanya pada pemenggalan kepala saja tapi di sertai juga pemakanan jeroan dari orang yang telah di eksekusi ini. Jantung atau Hati diberikan kepada sang Raja dan Istrinya, sedangkan jeroan lainnya diberikan pada orang-orang di pengadilan dan rakyat penduduk setempat tersebut. Peristiwa ini yang menyebabkan orang-orang batak menyandang julukan ,,BAtak makan Orang".

Sekiranya cukup dari saya penjabaran tentang salah satu budaya di Sumatera Utara. Masih ada tempat lainnya yang harusnya bisa dkunjungi di danau Toba ini hanya saja waktu juga yang membuat saya tak dapat menjabarkan satu persatu budaya-budaya di Pulau Sumatera Utara ini. zu SCHADE!

Sekali lagi maaf sekali bila kata-kata atau cerita sejarah yang diutarakan kurang berkenan atau tidak sesuai dengan cerita sesungguhnya. Akan ditunggu kebeneran cerita yang sebenernya bila ada yang lebih mengetahui lebih detailnya :)

Terima kasih buat teman-teman ku dan orang setempat yang mau berbagi cerita tentang kerajaan Siallagan. :)

tertanggal 11. Mei 2008 ketika saya berkunjung kesana.

-MR-

1 komentar:

  1. mir....
    mulai frelance jadi reporter adventure aja mendingan... karyanya sudah lumayan untuk d publikasikan....

    ~1von4~

    BalasHapus